Wednesday 30 March 2016

Buat Semua yang Sedang Menunggu

Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya menunggu. Benarkan? Entah itu menunggu mie instant matang, menunggu pesanan makanan datang, menunggu jawaban dari gebetan, menunggu gebetan putus dari pacarnya, menunggu panggilan pekerjaan, menunggu antrian di atm, menunggu tanggal gajian dan menunggu – menunggu lainnya.

Bagi sebagian orang yang kegiatannya hanya menunggu, seperti saya contohnya yang sedang menungu pangilan kerjaan dan test kerja, pasti menunggu adalah kegiatan rutin yang sangat membosankan. Ditambah lagi dengan tidak punya uang dan gebetan, kegiatan menunggu akan menjadi sebuah kegiatan yang sangat mengerikan.

Salah satu kegiatan menunggu yang melibatkan banyak orang adalah mengantre. Mengantr adalah bentuk lain dari menunggu yang telah ditentukan gilirannya. Lbih gampangnya, mengantr adalah adalah menunggu giliran. Pada saat mengantre biasanya ada aturan – aturan seperti mengikuti nomor antran atau mengikuti alur yang sudah disediakan. Sekali anda meninggalkan antrian, anda pasti akan mulai lagi dari paling belakang.

Karena aturan itu, kegiatan mengantre adalah kegiatan menunggu yang paling tidak produktif. Praktis anda tidak bisa melakukan apapun selain mengantre, paling mentok anda hanya bisa ngobrol dengan sesama pengantre atau sibuk dengan gawai masing – masing. Kegiatan kedua sekarang yang banyak terlihat saat orang mengantre.

Sebagai manusia, kita diwajibkan belajar dan mengambil pelajaran dari apa yang kita alami. Begitu pula dengan mengantre dan menunggu, kita harus bisa mengambil hikmahnya. Dibalik membosankan dan tidak produktifnya kegiatan menunggu, kita bisa mengambil hikmahnya. Dengan menunggu, kita bisa belajar kesabaran. Sabar dalam menghadapi sesuatu. Sabar menunggu dikabulkannya doa kita oleh Al-Mujiibu (Sang Maha Mengabulkan Doa). Atau setidaknya kita belajar antre untuk hari pengadilan kelak yang konon katanya antrenya sampai ribuan tahun sebelum diputuskan masuk surga atau neraka. Ngobrol saat antre pun sebenarnya tidak jelek juga asal yang dibicarakan adalah hal yang positif. Siapa tahu ada pelajaran dan informasi yang didapat.

Disaat sebagian orang menghindari menunggu atau mengantre, justru sebagian orang yang lain hobinya adalah menunggu. Orang tipe ini adalah orang yang hobinya memancing. Mungkin ilmu sabarnya sudah tingkat dewa orang seperti ini. Jika diperhatikan, orang – orang ini memancing bukan masalah ekonomi. Kalau untuk mencari ikan dan menjualnya, tentu menggunakan jaring akan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih banyak pula. Sampai sekarang saya masih belum paham dengan orang yang hobi memancing ini. Hobi kok menunggu.

Kita tinggalkan  masalah mancing. Sebenarnya kita semua ini sedang mengatre. Ya, kita semua. Semua makhluk hidup yang ada di dunia. Sayangnya, sebagian dari kita mungkin lupa kalau kita sedang mengantre. Lupa mempersiapkan apa – apa yang harus dibawa saat sampai pada gilirannya. Saking sibuknya dengan kesibukan kita, seakan kita melupakan kalau sedang mengatre. Bahkan kalau bisa malah mengantre terus dan berharap tidak cepat sampai gilirannya. Namun, malaikat maut tidak akan menskip atau menukar nomor antrian. Pada hakikatnya, kita semua mengantre untuk mati.


Artikel menarik lainnya :

Nizar Aditya

About Nizar Aditya

I'm an Engineer, Writer and Dreamer