Thursday 7 January 2016

Mengenal Shale Gas

Seperti kita ketahui, shale gas merupakan sumber energi yang keberadaannya mengancam eksistensi minyak bumi sehingga shale gas ini menjadi salah satu penyebab turunnya harga minyak sejak 2015 kemarin. Lalu apa shale gas ini? Untuk itulah kita bahas sedikit saja.


Pengertian

Shale gas adalah gas non-konvensional yang diperoleh dari serpihan batuan shale sedimen atau tempat terbentuknya minyak dan gas bumi. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh akumulasi sedimen di permukaan bumi dan dalam badan air. Batuan sedimen umum termasuk batu pasir, batu kapur, dan serpih. gampangnya, shale gas adalah gas alam yang terjebak dalam formasi shale.

Letak Shale Gas dalam tanah
Gas alam konvensional biasanya ditemukan di cekungan lapisan bumi pada kedalaman sekitar 800 meter atau lebih. Namun, shale gas terdapat di lapisan bebatuan (shale formation) di kedalaman lebih dari 1.500 meter. Lapisan tersebut kaya material organik, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi baru.


Sejarah dan Teknologinya

Pengambilan Shale Gas
Shale gas ditemukan pertama kali di New York pada 1821 dan mulai dikembangkan pada 1970-1980. Namun, shale gas baru bisa diproduksi secara komersial pada beberapa tahun terakhir ini, berkat temuan kombinasi teknologi horizontal drilling dan hydraulic fracturing. Setelah pipa bor mencapai lapisan tengah shale, pipa lalu dibelokkan secara horisontal hingga ±2 kilometer. 

Sepanjang pipa horisontal telah dilubangi untuk jalan keluar air yang disemprotkan dengan tekanan tinggi. Cukup tinggi untuk meretakkan lapisan bebatuan yang ada di sekitarnya. Setelah retak, gas akan keluar dari pori-pori dan celah bebatuan yang kini saling terhubung, sehingga mampu menghasilkan gas dalam jumlah yang ekonomis.

Selain air, juga dicampurkan bahan kimia dan atau proppant, material yang dapat menjaga rekahan tetap terbuka selama masa exploitasi gas berlangsung. Proppant dalam jumlah yang cukup bisa diperoleh dari sejenis kacang-kacangan bernama guar. 

Guar banyak ditanam di India, karenanya Amerika mengimpor dari sana. Ribuan rakyat miskin India mendadak kaya, karena datangnya permintaan guar dalam jumlah sangat banyak dan dengan harga yang tidak pernah mereka impikan.


Potensinya di Indonesia

Hingga saat ini terdapat tujuh cekungan di Indonesia yang mengandung shale gas dan satu cekungan berbentuk klasafet formation.

Global Shale Gas
Cekungan terbanyak berada di Sumatera, yaitu berjumlah tiga cekungan, seperti Baong Shale, Telisa Shale, dan Gumai Shale. Sementara itu, di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di dua cekungan. Selanjutnya, di Papua, berbentuk klasafet formation.

Potensi Shale Gas Indonesia
Dari tujuh cekungan itu, potensi shale gas Indonesia sangat tinggi, diperkirakan mencapai 574 triliun kaki kubik atau TSCF. Lebih besar jika dibandingkan gas metana batu bara (Coal Bed Methane) yang hanya 453,3 TSCF dan gas bumi 334,5 TSCF.

Namun, untuk mengeksploitasi masih butuh waktu. Sebab, tingkat kerumitan eksploitasi shale gas masih jauh lebih sulit dibandingkan pada gas konvensional dan CBM.


Artikel menarik lainnya :

Nizar Aditya

About Nizar Aditya

I'm an Engineer, Writer and Dreamer