Tuesday 22 December 2015

Saran Untuk Peringatan Hari Ibu Tahun Depan

Bulan desember memang spesial. Bukan karena bulan desember merupakan bulan lahir saya, tetapi pada bulan desember ini selalu saja muncul perdebatan antara orang yang mengucapkan dan tidak mengucapkan. Pasti anda sudah bisa menebak kemana arah pembicaraan ini.

Mungkin anda akan mengira saya akan membahas mengenai masalah mengucapkan selamat natal bukan? Kalau anda merasa seperti itu, silahkan cek judul tulisan ini kembali. Untuk membahas masalah mengucapkan selamat natal, saya belum punya kapabilitas untuk itu. Yang akan saya bahas disini adalah berkenaan dengan hari ibu.

Hari ini atau tanggal 22 desember 2015 banyak orang yang mengucapkan selamat hari ibu di timeline media sosialnya seperti Facebook, Twitter, path, bbm dan lain sebagainya. Entah apa niatan mereka semua mempostingnya. Atau mungkin anda salah satunya. Apa maksud dan tujuan anda mengucapkan selamat hari ibu di akun media sosial anda?

Saya bukannya risih melihat fenomena itu. Bahkan saya berterimakasih kepada orang - orang yang memposting hal itu karena telah membantu mngingatkan saya kalau hari ini hari ibu. Sebuah peristiwa sejarah sekuel sumpah pemuda yang khususon untuk para perempuan 87 tahun silam yaitu kongres.

Yang jadi masalah adalah apakah orang - orang yang memposting itu tulus apa tidak mengucapkan selamat hari ibu? Atau cuma sekedar pamer mengucapkan hari ibu agar tidak dianggap sebagai anak durhaka? Kenapa pula kok harus dipublish ke media sosial? Kalau nitmya tulus lebih baik langsung bilang ke ibu anda dan bilang "Maafkan anakmu ini selama ini menyusahkan, selamat hari ibu ya mak". Agar terlihat lebih dramatis, tetesilah air mata palsu di mata anda.

Sebenarnya ada yang lebih tulus lagi dalam memperingati hari ibu selain ucapan di media sosial dan ucapan cengeng seperti itu, yaitu dengan sikap. Bagaimana anda bersikap itu lebih utama daripada sekedar mengucapkan ucapan cengeng seperti itu.

Lantas sikap seperti apa yang dimaksud?

Bagi yang ibunya masih hidup, bersikap santun terhadapnya setiap hari sudah merupakan kebahagiaan tersendiri bagi ibu anda. Tidak membentaknya, membuat ibu anda bangga atau memberikan ibu anda menantu adalah cara yang lebih baik daripada sekedar mengucapkan selamat tanpa makna. Apalagi dengan cara yang klise, memberikan setangakai bunga. Memangnta ibu anda abg yang luluh hanya sekeda bunga?

Bagi yang ibunya telah tiada, anda biasa mendoakan ibu anda agar memperoleh ampunanNya dan mendapatkan tempat terbaik disanan.

Kalau ibunya masih hidup apa tidak boleh mendoaakan?

Boleh saja, bahkan sangat dianjurkan. Mendoaakan tidak hanya cuma buat orang yang sudah meninggal. Doa itu universal.

Itulah cara yang lebih subtansional dalam memperingati hari ibu. Tapi ingat, jangan cuma pas hari ibu saja hal itu dilakukan. Jangan pula hanya mengucapkan saja tanpa melakukan aksi yang bisa membqhagiakan ibu anda. Mengucapkan sah - sah saja, tidak ada masalah. Tetapi jangan sampai seperti ucacara bendera hari senin, hanya seremonial yang kehilangan esensi.


Artikel menarik lainnya :

Nizar Aditya

About Nizar Aditya

I'm an Engineer, Writer and Dreamer