Terjebak kemacetan bersama ribuan
mobil di dalam toll tengah kota Jakarta bukanlah hal yang tidak wajar,
apalagi pada waktu jam pulang kantor. Menjadi suatu kejadian yang luar
biasa ketika teman yang setiap hari menemani bermacet - macet ria tiba -
tiba membicarakan masalah bangsa dan negara. Bukannya tidak boleh, tapi
Widodo teman saya ini orangnya cuek, tidak peduli masalah negara,
apalagi korupsi. Apatislah pokoknya hidupnya, asalkan kebutuhan perut
dan bawah perutnya terpenuhi, dia tidak akan peduli dengan orang lain,
apalagi masalah negara. Yang jelas, dia tiba - tiba berbicara seperti
ini bukan karena namanya sama dengan nama belakang bapak presiden kita.
Saya yakin, Widodo timbul rasa nasinalismenya karena kebutuhan bawah
perutnya belum terpenuhi. Ya, dia butuh pipis. Sudah setengah jam kita
di dalam tol dan saya tahu sebelum naik modil tadi dia menghabiskan satu
gelas besar es teh di kantin kantor.
"Pemerintah
kerjanya ngapain aja sih? dari dulu sampe sekarang, udah ganti
presiden, ganti gubernur jakarta masih gini - gini aja, masih macet.
Semua pejabat sama aja, korupsi mulu sih kerjaannya" gerutu Widodo
dengan muka pucat menahan pipis
"Lu
kenapa bro? gak biasanya lu peduli masalah negara. Perasaan lu udah
makan banyak banyak tadi sebelum pulang" Sahutku sambil tetap fokus
mengemudi
"Emang
gak boleh gua ngomongin masalah kayak gini? Gua sebagai warga negara
boleh dong menanyakan kemana uang pajak yang gua bayarkan selama ini?"
Balas Widodo yang mulai agak serius
"Yaelah
bro, jangan cuma nyalahin pemerintah, lu aja dulu bikin SIM A pake
calo, pake nyogok. Apa itu bukan korupsi namanya?" sahutku agak serius juga.
Tak
ada tanggapan dari Widodo. Entah mendengarkan apa yang terlontar dari
mulutku tadi apa tidak. Dia sibuk menscroll layar smartphonenya. Sambil
tetap fokus ke jalan, sesekali kulirik dia yang tatapannya serius ke
layar smartphone sedangkan kedua jempolnya menari - nari di layar.
Beberapa menit kemudian keheningan ini pecah ketika Widodo kembali
berbicara.
"Lu
salah bro, korupsi itu bukan seperti itu. Nih gua bacain" Kata W0990p-oidodo
sambil melihat layar smartphonenya. "Undang-Undang No. 20 Tahun 2001, sebagaimana tercantum dalam Bab II
Pasal 2 yang dimaksud dengan korupsi adalah: Setiap orang yang secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara"
"Ya
terserah dah, tapi kalau menurut gua ya korup itu ya perbuatannya.
Korup itu perilaku tidak jujur kaya lo daptin SIM A dulu." Balasku
cepat. " Walaupun memang buka korupsi tapi hal itu bisa jadi cikal bakal
korupsi. Contoh lain nih, mencontek juga bisa menjadi cikal bakal
korupsi. Perilaku tidak jujur kalo dibiarkan terus bakal menjadi sifat
korup. Orang yang tidak jujur tersebut bisajuga disebut denga orang yang
tidak punya integritas. Jadinya ya kaya gitu tadi, nyogok bikin SIM
lah, mencontek lah, atau"
Belum selesai aku menjelaskan, Widodo menyela.
"Integritas apaan sih? Lu emang tahu apa arti integritas?" Tanya Widodo ketus.
"Mmm,
anu, itu kata - kata Pak Anis Baswedan dulu pas kampanye jadi bakal
calon presiden. Gua kurang paham artinya" Jawabku dengan terbata - bata.
"Lah, lu sok nasehatin tapi gak tau artinya. Percuma lu ngomong, gua juga gak ngerti artinya." Balas Widodo ketus
"Lu kan pegang hape, coba browsing apa artinya integritas itu. Gua mau fokus nyetir dulu" Balasku kesal"
Sambil
kulirik Widodo yang sedang sibuk scrool - scrool layar smartphonenya
kuperhatikan jalan depan, di kanan dan kiri kendaraan. Gila, katanya
negeri ini miskin, tapi kok yang punya mobil banyak gini ya? sampai mau
jalan aja rebutan tempat melaju. Tetapi disini juga ada ada kesetaran,
mobil mewah atau mobil murah yang dibelinya secara kredit tidak ada
bedanya, sama - sama macet. Kecuali pejabat, walau mibilnya jelek, tetap
saja ada voorijder yang menghalau pengendara lain agar minggir.
Atau mobil ambulance sama pemadam kebakaran yang bisa jalan ketika
macet, itupun kalau orang - orang sadar akan betapa daruratnya kedua
mobil itu.
dalam keheningan di dalam mobil yang melaju lambat kurang dari 10Km/Jam ini, kunyalakan radio agar keheningan yang mempengaruhi suasana hati ini terusir. Terdengar lantunan Sugar dari suara khasnya mas Adam Levine
Your sugar
Yes, please
Won't you come and put it down on me
I'm right here, 'cause I need
Little love and little sympathy
Yeah you show me good loving
Make it alright
Need a little sweetness in my life
Your sugar
Yes, please
Won't you co................
Cerpen
,
Fiksi
dalam keheningan di dalam mobil yang melaju lambat kurang dari 10Km/Jam ini, kunyalakan radio agar keheningan yang mempengaruhi suasana hati ini terusir. Terdengar lantunan Sugar dari suara khasnya mas Adam Levine
Your sugar
Yes, please
Won't you come and put it down on me
I'm right here, 'cause I need
Little love and little sympathy
Yeah you show me good loving
Make it alright
Need a little sweetness in my life
Your sugar
Yes, please
Won't you co................
Belum selesai Reff tiba - tiba tangan widodo menekan tombol volume min di radio
"Nih
bro arti dari Integritas, Gua bacain menurut KBBI" Kata Widodo dengan
mantap. "mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan;
kejujuran"
"Kalau
menurut sumber lain yang sudah dijabarin ini bro" Kata Widodo
menambahkan lagi. "ntegritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan
yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam
etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari
tindakan seseorang."
"Bener sih maksud lu tadi bro, tapi kenapa tadi lu gak bisa jelasin?" tanya Widodo penasaran
"Sebenarnya
gua tau maksudnya, tapi susah jelasinnya. Bahasa Indonesia memang gitu,
banyak serapan asing yang susah kalau dijelaskan secara langsung"
Jawabku agak sok bijak
Kemudian Widodo diam tak berkata apa - apa. Kelihatan sekali dia begitu gelisah. Gelisah menahan pipis.